terjemahkan

fendy

RAHMAN EFFENDI, S.Pd.SD

bab III

BAB. 3 PELAKSANAAN PERBAIKAN

Pada bab 3 ini akan dibahas tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran, hal ini dilakukan dalam rangka mengetahui lebih dalam apakah guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sudah dilakukan secara tuntas. Dalam penelitian perbaikan ini yang dibahas adalah mata pelajaran IPA pada materi pokok posisi bulan kelas IV semester 2 adapun rinciannya adalah :

3.1 Metode penentuan lokasi dan subjek penelitian
3.1.1 Metode penentuan lokasi penelitian
Metode penentuan lokasi dalam penelitian ini menggunakan porposive artinya lokasi tempat penelian perbaikan ini sengaja dipilih oleh peneliti yaitu pada SDN 2 Tribungan Kecamatan Mangaran Kabupaten situbondo. Pertimbangan yang mendasari peneliti memilih SDN 2 Tribungan karena permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar guru kurang tepat menggunakan metode dan media pembelajaran juga diharapkan guru mudah memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan

3.1.2 Metode Penentuan subyek penelitian
Penentuan subjek penelian perbaikan menngunakan metode populasi seluruh siswa kelas IV SD Negeri 2 Tribungan Kec. Mangaran seluruhnya berjumlah (misalnya: 38) orang. terdiri dari 18 siswa laki – laki dan 20 siswa Perempuan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru yaitu menggunakan metode demontrasi dan penggunaan media pembelajaran tiga dimensi berupa model yang kurang tepat sehinnga menyebabkan siswa pasif. Waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 08 April sampai dengan 23 Mei 2009
Karakteristik berdasarkan agama Siswa SD Negeri 2 Tribungan Moyoritas Beragama Islam, Untuk Siswa Kelas IV seluruhnya Beragama Islam.
Karakteristik berdasarkan status sosial-ekonomi dan pekerjaan orang tua Kelas IV di SD Negeri 2 Tribungan, Mangaran pada umumnya menengah kebawah dan mayoritas pekerjaan orang tua siswa adalah buruh tani terutama kelas IV pekerjaan orang tua adalah buruh tani dan wiraswasta.

3.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian Perbaikan ini adalah :
1. Aktifitas Belajar : Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan siswa baik secara fisik maupun mental selama proses pembelajaran berlangsung sehinnga tercipta suasana belajar tercapai secara optimal. Dan aktivitas siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa/ partisipasi siswa secara langsung dalam melaksanakan tugas maupun merespon dengan pemikiran sendiri selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Metode Demontrasi adalah ; metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
3. Media Pembelajaran Tiga Dimensi : Media Tiga Dimensi Dalah Media Yang Mempunyai panjang, lebar dan ketebalan.
3.3 Desain Penelitian Perbaikan
Penelitian perbaikan ini merupakan penelitian Tindakan kelas, menurut sukidin (2002:16) Penelitian Tindakan Kelas adala suatu bentuk penelaah penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek – praktek di kelas secara lebih professional.
Desain ini menggunakan model skema spiral Hopkins (dalam tim proyek PGSM, 1999:7) dengan menggunakan empat fase yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, keempat fase tersebut merupakan suatun siklus dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang digambarkan dalam sebuah penelitian seperti gambar berikut :

3. 4 Diskripsi Per Siklus
3.4.1 Tindakan Pendahuluan :
Tindakan pendahuluan dilakukan sebelum diadakan pelaksanaan siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum tindakan dan sebagai upaya untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun kegiatan yang diambil dalam tindakan pendahuluan meliputi langkah – langkah sebagai berikut :
1. Observasi tentang kondisi siswa saat pelajaran berlangsung untuk mengetahui kelemahan metode sebelum perbaikan
2. konsultasi dengan teman sejawat tentang hasil observasi untuk dijadikan dasar untuk merencanakan perbaikan
berdasarkan pada tindakan pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap aktifitas siswa sebelum tindaka yang dilakukan, maka dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengatasi persoalan dengan menggunakan metode demontrasi dengan menggunakan media tiga dimensi.
3.4.2 Rencana Tindakan Perbaikan
perbaikan ini menerapkan 2 siklus, dimana setiap siklus bertujuan untuk peningkatan aktifitas belajar siswa yang ditandai dengan meningkatnya keaktifan dalam bertanya, mengerjakan tugas, maupun mengajukan pendapat dalamproses belajar mengajar melalui penerapan metode demontrasi. Hal ini mengacu pada pendapat arikunto (2006:100 – 101) Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang baru selesai dilaksanakan dalam satu siklus, guru pelaksana bersama peneliti pengamat menentukan untuk siklus kedua. Apabila dalam siklus i yang diaplikasikan (refleksi) dapat mencapai tujuan maka pelaksanaan siklus II dihentikan, tapi jika belum tercapai maka perlu mengadakan siklus II yang merupakan tindakan perbaikan yang mengoptimalkan metode demontrasi oleh peneliti. Agar tujuan tercapai jika hasil refleksi pada siklus II sudah mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah maka penelitian tindakan kelas dapat dihentikan
3.4.3 Pelaksanaan Perbaikan:
a. Siklus I
1. Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap merencanakan segala sesuatu yang dilakukan dalam penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
 Menyusun rencana pelajaran sesuai materi yang diajarkan menggunakan metode demontrasi dengan menggunakan media pelajaran berupa model bumi dan bulan
 Alkokasi waktu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran satu kali pertemuan 2 x 35 menit sebanyak 2 siklus
 Membuat lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktifitas siswa waktu pembelajaran
 Bekerja sama dengan teman sejawat untuk mengamati aktifitas siswa yang bertindak sebagai observer
 Menyiapkan media pembelajaran berupa model bumi dan bulan untuk menunjang kegiatan pembelajaran
 Membuat daftar pertanyaan sebagai umpan balik pada siswa yang akan diberikan pada saat pembelajaran berlangsung

2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan proses pembelajaran yang mengacu pada persiapan yang sudah disiapkan dalam perencanaan adpun pelaksanaan kegiatan sebagai berikut
 Guru memulai kegiatan dengan apersepsi tentang revolusi bulan terhadap bumi
 Membahas pelajaran lalu dengan tanya jawab tentang revolusi bulan
 Guru menyampaikan informasi dengan menjelaskan secara garis besar materi pelajaran tersebut dengan mengaitkan pengalaman belajar yang telah di peroleh siswa
 Guru menyiapkan media pembelajaran berupa model bumi dan bulan
 Guru mendemontrasikan peristiwa revolusi bulan / letak posisi bulan akan mempengaruhi penampakan bentuk bulan yang terlihat dari bumi
 Guru menyusuh siswa menirukan demontrasi yang dicontohkan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran tiga dimensi berupa model bumi dan bulan.
 Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya, menanggapi materi, dan memberi pendapat tentang materi yang disampaikan
 Guru memberi tugas mengerjakan soal tentang materi tersebut
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
 Guru bersama observer mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung
Selama kegiatan berlangsung peran guru disini yaitu melakukan / menerapkan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi dengan menggunakan media pembelajaran tiga dimensi (model bumi dan bulan) dengan dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer pada saat guru melakukan tindakan yaitu observer mengamati cara guru mengajar dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

3. Observasi
kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dibantu oleh teman sejawat yang bertugas sebagai observator, kegiatan observator secara umum merupakan upaya untuk merekam segala aktifitas yang terjadi dalam proses belajar mengajar berlangsung juga mengamati prilaku guru mengajar dengan menggunakan metode demontrasi dengan menggunakan media pembelajaran tiga dimensi yang menggunakan model bentuk bumi dan bulan, yang nantinya akan diarahkan sebagai bahan refleksi dan perbaikan tindakan selanjutnya . secara khusus tujuan perbaikan ini untuk mengamati perubahan tingkat aktifitas belajar siswa yang ditunjukkan siswa dalam proses pembelajaran agar menggunakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran demontrasi dengan menggunakan media pembelajaran tiga dimensi berupa model bumi dan bulan.
Alat observasi menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dengan menggunakan check list

4. Refleksi
tahapan refleksi diperlukan untuk mengkaji segala hal yang terjadi pada rangkaian tindakan yang telah dilakukan sebelumnya, pengkajian data pada tahap refleksi melibatkan observer sehingga diharapkan evaluasi dan refleksi akan lebih efektif, hasil dan refleksi ini digunakan sebagai diskusi balikan untuk merencanakan dan mengadakan perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya.
Berdasarkan hasil tindakan yang disertai observasi dan refleksi dapat diketahui kelemahan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus II yang dilakukan untuk meyakinkan dan memperkuat hasil pada siklus I atau bila dalam siklus I belum terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa, makatindakan siklus II ini sebagai usaha perbaikan pada siklus I

b. Siklus II
Kegiatan pada siklus II sebagai berikut :
Pada siklus II tahap - tahap yang dilakukan dalam perbaikan ini seperti tahapan tahapan yang dilakukan pada siklus I, namun bertolak dari kelemahan dan kekurangan pada siklus I dan faktor – faktor yang mempengaruhi maka pelaksanaan pada siklus II merupakan kegiatan perbaikan dan penyempurnaan dari siklus I sehingga diharapkan mampu mencapai tujuan yang telah di rencanakan.
Adapun materi yang disampaikan sama dengan materi pada siklus I demikian juga pada lembar observasi siswa yang digunakan juga sama dengan siklus I yaitu melihat peningkatan aktifitas siswa yang ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung.

1. Rencana
Tahap ini merupakan tahap rencana perbaikan dari hasil perencanaan yang telah dilakukan pada siklus I.pada tahap ini peneliti memperbaiki dan menyempurnakan dari siklus I dengan berpedoman pada tindakan tindakan sebelumnya yang belum terlaksana, agar dapat terlaksana tebih optimal.

2. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan pada pelaksanaan tindakan pada siklus II sesuaii dengan perencanaan perbaikan yang telah ditetapkan, sehingga menghasilkan peningkatan kinerja untuk mencapai hasil lebih optimal sesuai tujuan perbaikan

3. Observasi
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh observator dalam hal ini adalah teman sejawat untuk melakukan kegiatan observasi yang lebih baik, teliti dan cermat lagi terhadap aspek – aspek yang belum bisa terobservasi dengan baik pada siklus I . agar aspek – aspek tersebut dapat diamati dengan lebih sempurna

3. Refleksi
tahapan refleksi diperlukan untuk mengkaji segala hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. Dari observasi yang digunakan peneliti untuk melengkapi, memperbaiki, menyempurnakan dan memperkuat hasil kegiatan siklus I, sehinnga dapat dipastikan penerapan pembelajaran dengan metode demontrasi dengan menggunakan media pembelajaran tiga dimensi (model bumi dan bulan) dapat meningkatkan aktifitas siswa belajar

3.5 Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen
3.5.1 Metode Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1998:144. Pada kegiatan wawancara terdapat dua kedudukan yaitu pewawancara orang yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara orang yang memberikan informasi menurut sudjana (1989:54).
Wawancara dengan teman sejawat sebagai observer dilakukan setelah pembelajaran berlaku sebagai bahan kajian untuk menentukan rencana pada tindakan selanjutnya.

3.5.2 Metode Observasi
Kegiatan ini dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan tindakan. Obsevasi ini dilakukan untuk memperoleh data untuk memperoleh data mengenai aktifitas belajar siswa pada saat diterapka pembelajaran dengan metode demontrasi dengan menggunakan media pembelajaran berupa model bumi dan bulan.
Perbaikan ini menggunakan observasi langsung yaitu mengamati secara langsung gejala yang tampak pada saat kegiatan belajar, informasi atau data yang ingin diperoleh dalam kegiatan observasi ini adalah aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung seperti bertanya, menyerjakan tugas, mengajukan pendapat setiap aspek dinilai sesuai tahap yang ditunjukkan siswa.

3.5.3 Tehnik Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskripsi kualitatif yaitu berusaha memaparkan data tentang aktifitas belajar siswa yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan yang mencakup proses dan dampak yang terjadi dalam semua siklus secara keseluruhan selanjutnya dilakukan refleksi untuk mengkaji apa yang telah dihasilkan
A. Hasil observasi
Aspek aspek yang diamati dalam penerapan pembelajaran demontrasi yang mengguanakan media pembelajaran (model bumi dan bulan) seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Lembar observasi siswa


NO

NAMA Aspek aspek yang diamati
Bertanya Menyerjakan Tugas Mengajukan pendapat
ST T R SR ST T R SR ST T R SR
1
2
3

KETERANGAN
ST : Sangat Tinggi
T : Tinggi
R : Rendah
SR : Sangat Rendah

Adapun langkah – langkah yang dilakukan peneliti dan observer sebagai berikut :

1. Mengisi lembar observasi dengan memberikan tanda cek () pada kolom aspek penilaian. Adapun kriteria penilaian pada masing – masing aspek adalah sebagai berikut :

Bertanya
ST : Jika siswa bertanya kepada guru atau temannya lebih dari 3 kali
T : Jika siswa bertanya kepada guru atau temannya maksimal 2 kali
R : Jika siswa bertanya kepada guru atau temannya kurang dari 2 kali
SR : Jika siswa tidak pernah bertanya kepada guru atau temannya

Menyerjakan tugas
ST : Jika siswa segera menyerjakan tugas dengan benar dan mengumpulkan tepat waktu
T : Jika siswa menyerjakan tugas sebagian yang benar dan mengumpulkan tepat waktu
R : Jika siswa menyerjakan tugas sebagian yang benar dan mengumpulkan tidak tepat waktu
SR : Jika siswa masih menunda menyerjakan tugas juga tidak benar dan tidak tepat waktu

Mengajukan pendapat
ST : Jika siswa sangat sering berpendapat / mempertahankan pendapatnya (lebih dari 3 kali )
T : Jika siswa sering berpendapat / mempertahankan pendapatnya (maksimal 2 kali )
R : Jika siswa jarang berpendapat / mempertahankan pendapatnya (hanya sekali)
SR : Jika siswa tidak pernah berpendapat / mengemukakan ide – idenya

2. Menjumlah hasil observasi dari tiap – tiap aspek yang diamati yang meliputi bertanya, mengerjakan tugas, mengajukan pendapat

3. Memprosentasekan data hasil observasi aktifitas belajar siswa yang meliputi bertanya, mengerjakan tugas, mengajukan pendapat siswa dalam satu kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Pa = x 100 %



Pa : Prosentase keaktifan siswa
A : Jumlah siswa yang aktif
N : Jumlah seluruh siswa

4. Adapun untuk menentukan tingkat aktifitas siswa dari hasil observasi maka digunakan prosentase dengan mengkelompokkan kategori sebagai berikut :

Pa > 80 : sangat aktif
70 ≤ pa < 80 : Aktif
60 ≤pa < 70 : Cukup aktif
Pa < 60 : Ttidak aktif


Penilaian aktifitas belajar siswa dapat dikatakan berhasil atau tercapai bila mencapai nilai minimal 70 ≤ pa < 80. berdasarkan rumus prosentase aktifitas siswa diatas akan digunakan sebagai bahan diskusi balikan sebagai tindak lanjut pada siklus berikutnya

B. Hasil Wawancara
Data yang diperoleh dari hasil wawancara, dianalisis ecara diskriptif adapun langkah – langkahnya adalah :
a. Menyiapkan pertanyaan wawancara
b. Mendiskudikan hasil wawancara dengan teman sejawat

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates